Jumat, 08 April 2011

Travel Fair & Deepandextreme Indonesia

Di awal bulan April ini, di JCC senayan, di isi dengan Travel Fair dan Deep & Extreme Indonesia  2011. Saat aku ke Travel Fair, kira2 pukul 11 siang, disana sudah dipenuhi pengunjung. Sudah terlihat ci dari panjangnya antrian di loket karcis. Ternyata minat warga Jakarta akan wisata sudah sangat tinggi. Mungkin banyak warga Jakarta yg stress jadi butuh liburan. 

Sayangnya travel agent yg jumlahnya sekitar 40an menawarkan lebih banyak paket wisata menarik ke tujuan wisata internasional daripada tujuan wisata domestik karena yaa peminat wisata internasional memang membludak daripada wisata domestik.
Mungkin karena biaya wisata di negri sendiri jauuuuuuhh lebih mahal dari negri tetangga. Dan itu lah masalah yg membelenggu para traveler pecinta wisata domestik seperti aku ini, hehe...
Dan maskapai yg ikut dalam Travel Fair ini pun lebih banyak maskapai asing, spt Lufthansa, Qantas, Emirates, Thai Airways,dll.. sedangkan maskapai domestik hanya aku liat Garuda Indonesia aja.

Padahal banyak kita tahu, indonesia jauuuuuhh lebih indah. Negara kepulauan terbesar di dunia dg lebih dari 17000 pulau, ratusan etnis yg diimbangi dengan ratusan bahasa daerah, dan keindahan alam yg spektakuler.

Coba di lihat paket2 wisata domestik, ga di pameran, ga di internet publish price atau langsung ke travel agent. Paket domestik harganya buat aku sakit kepala.. haha
Ada namanya explore Komodo, 4 hari 3 malam dg harga 9jutaan. Harga yang tergolong mahal utk wisata domestik bahkan uang segitu uda bs keluar negri. Belum lg, paket ke Raja Ampat, halaah halaah..
Semua itu disebabkan apa lagi kalau bukan karena tiket pesawat domestik yang mahal, keterbatasan akses, sarana dan prasarana yg kurang memadai. Akibatnya biaya untuk liburan di dalam negeri justru lebih mahal ketimbang terbang dan berlibur ke luar negeri.
Belum lagi keamanan dan kenyamanan yang sangat penting. Ga nyaman kan rasanya kalo santai liburan tapi pencopet, tukang palak,pengamen menghantui perjalanan wisata. Apalagi kalo ada kerusuhan, bentrok antar kampung. Wisatawan bisa langsung kabur pastinya.
Dan akibatnya banyak peminat wisata lebih memilih tujuan wisatanya ke beberapa negara asean daripada explore negri sendiri.

Pertanyaannya, kenapa sih pemerintah msi anteng2 aja..? promosi wisata domestik sih emang sering dikampanye kan tapi kalo instrument vital untuk wisata tidak juga di perbaiki, gimana wisata domestik bisa maju..?
Sekalinya Bali yg uda maju parawisatanya, tapi justru tidak dijaga & dipelihara dg baik. Terbukti dg adanya artikel di majalah Times yang berjudul "Holidays in Hell: Bali Ongoing Woes", oleh Andrew Marshall. Kenyataannya memang begitu, seindah-indahnya alam namun jika kotor dan tidak nyaman, yaaa tidak indah lg.

Nah soal kebersihan bukan cm tugas pemerintah, dinas pariwisata, tukang sampah yg harus menjaga kebersihan & keindahan tapi tugas kita semua. Rasanya gemes banget sm tangan2 jail yg coret-coret batu besar di pantai tanjung tinggi, kesel banget sm orang2 yg seneng banget buang sampah di pantai Kuta, hal-hal semacam itu lah yg merusak keindahan negeri kita sendiri.
Semoga aja pemerintah bisa memperbaiki instrument pariwisata hingga bukan kalangan tertentu aja yg bisa menjangkau daerah2 cantik di indonesia dg biaya terjangkau.

Lanjut ke pameran sebelah…  Deep and Extreme Indonesia. pameran internasional yang memamerkan perkembangan aktivitas selam, wisata petualangan dan olah raga air di Indonesia ini pengunjungnya tidak sebanyak Travel Fair. Mungkin karena memang olahraga selam di indonesia masih belum terlalu umum bagi masyarakat kita. Karena di Indonesia diving msi identik dg olahraga mahal jd hanya beberapa kalangan saja yg gemar dg olahraga ini.

Aku tidak bisa menulis banyak tentang pameran Deep Indonesia ini. Karena masuk kesana pun hanya sekitar 10 menit untuk menghindari nafas ku yg sesak dan air mata yg akan mengalir jika berlama-lama disana. (^__^)

Hanya aja aku berharap agar sasaran pameran tsb untuk mempromosikan industri wisata bahari melalui kegiatan selam, olah raga perairan dan wisata petualangan sekaligus mengajak masyarakat untuk mencintai laut dan sumber daya kelautan dapat tercapai agar kesadaran masyarakat terhadap konservasi lingkungan hidup terutama lingkungan hidup kelautan dan sumber daya kelautan dapat meningkat.
Smoga industri kelautan kita bs maju spt Jepang. :D
Karena kita tau Indonesia merupakan negara maritim yg memiliki luas laut 75% dari luas daratan. Namun wawasan bangsa Indonesia masih wawasan daratan, bukan wawasan bahari. Negara yang berorientasi pada daratan, bukan pd lautan. 

Dan semoga aja dg pameran yg rutin stp tahun akan diadakan ini akan merubah secara perlahan wawasan bangsa ini. Hingga potensi kelautan Indonesia yg kaya dapat digunakan secara maksimal utk kesejahteraan bangsa, dan tentunya digunakan dg penuh tanggung jawab.